Rabu, 22 Maret 2017

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA--PROSGRAD (PROGRAM SORTIR GRADING) PEMBERDAYAAN PETANI BERBASIS BUDAYA





PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA



Hasil gambar untuk logo fp ub


PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PROSGRAD (PROGRAM SORTIR GRADING)
PEMBERDAYAAN PETANI BERBASIS BUDAYA


Bidang Kegiatan :
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT


Diusulkan Oleh:

Anis Rohmah        (165040101111054)-Angkatan 2016



UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016



PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1.      Judul Kegiatan                                    : PROSGRAD (Program Sortir Grading)
  Pemberdayaan Petani Berbasis Budaya

2.      Bidang Kegiatan                                 : PKM-M
3.      Ketua Pelaksana Kegiatan
a.       Nama Lengkap                              :  Anis Rohmah
b.      NIM                                              : 165040101111054
c.       Jurusan                                          : Sosial Ekonomi Pertanian
d.      Universitas                                    : Brawijaya
e.       Alamat Rumah dan No HP           : Ngembal Wajak-Malang/085102335934
f.        Alamat email                                 : anisrohmah8@gmail.com
4.      Anggota Pelaksana Kegiatan              :
5.      Dosen Pembimbing                             :
6.      Biaya Kegiatan Total                         
a.       Dikti                                              :
b.      Sumber Lain                                 :
7.      Jangka Waktu Pelaksanaan              :
Malang, 2 September 2016
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan/                                                            Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa


(                                                           )                                              (Anis Rohmah)
NIP/NIK.                                                                                            NIM. 165040101111054
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan                                            Dosen Pendamping



(                                                           )                                          (                             )
NIP/NIK.                                                                                       NIDN.
RINGKASAN
keberadaan tengkulak sebagai pendistribusi hasil panen dari petani di Indonesia kurang efektif untuk menambah keuntungan para petani. Walaupun keberadaan tengkulak merupakan hal yang sangat penting sebab selama ini para petani di Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil panennya, Sehingga keberadaan para tengkulak sangatlah penitng bagi para petani dan kini tengkulak sudah menjadi kebudayaan yang mengakar dalam masyarakat hingga saat ini.
Sebagai contoh para petani di Kecamatan Wajak menjual hasil panennya kepada tengkulak, kemudian tengkulak-tengkulak itu menjual dagangannya ke Pasar Induk Gadang. Sedangkan para pedagang sayur yang ada di Kecamatan Wajak mendapatkan dagangannya juga dari Pasar Induk Gadang, hal itu merupakan hal yang tidak efektif karena dengan membeli barang dagangan dari Pasar Induk itu memiliki banyak kerugian, diantaranya :
1.      Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang memiliki harga yang lebih mahal dari harga sayur yang ada di petani.
2.      Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang kuang segar bila di bandingkan sayuran yang di beli dari petani.
Selain  para pedagang, Petani pun juga mengalami beberapa kerugian jika menjual hasil dagangannya langsung kepada para tengkulak tanpa dilakukan sortir dan grading terlebih dulu. Oleh sebab itu dengan melihat fakta-fakta yang ada, melimpahnya hasil sayuran yang ada di Kecamatan Wajak haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin, yakni dengan melakukan sortir dan grading sehingga dengan adanya program ini dapat meningkatkan keuntungan petani dan pedagang namun tidak menghilangkan budaya yang sudah mengakar di masyarakat, yakni tengkulak. Karena hasil dari sortir dan grading ini tidak seluruhnya di jual kepada pedagang langsung namun kita tetap bisa melibatkan tengkulak juga.
      Dengan adanya program sortir dan grading ini di harapkan dapat meningkatkan penghsilan bagi para petani sayuran yang ada di Indonesia sehingga para petani tidak hanya mengandalkan keberadaan para tengkulak. Namun, adanya program ini tidak akan menghilangkan keberadaan tengkulak yang kini telah menjadi budaya yang mengakar di masyarakat.


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Di Indonesia kita dapat membudidayakan tanaman sayur-sayuran sepanjang tahun karena tanah Indonesia yang cukup subur serta iklim yang mendukung pertumbuhannya. Oleh sebab itu selain menanam padi sebagai komoditas sebagian besar petani di Indonesia juga menjadikan budidaya sayuran sebagai komoditas utamanya. Namun pada kenyataannya keuntungan yang diperoleh petani dari hasil menjual produk pertaniannnya tidak seberapa padahal harga sayuran yang ada di pasaran termasuk mahal. Hal itu dikarenakan para petani umumnya langsung menjual hasil produknya kepada tengkulak . Tengkulak merupakan pedagang yang berkembang secara tradisional di Indonesia dalam membeli komoditas dari petani, dengan cara berperan sebagai pengumpul (gatherer), pembeli (buyer), pialang (broker), pedagang (trader), pemasaran (marketer) dan kadang sebagai kreditor  secara sekaligus. Pada umumnya petani menjual hasil panennya kepada tengkulak dengan harga murah namun setelah ada di pasar sayur tersebut menjadi jauh lebih mahal daripada harga jual dari petani, padahal kualitas sayur dari petani tidak kalah dengan kualitas sayuran yang di jual di supermarket hanya saja sayuran yang di dapat tidak disortir dengan baik, sehingga keuntungan yang diperoleh petani sangatlah minim.
keberadaan tengkulak sebagai pendistribusi hasil panen dari petani di Indonesia kurang efektif untuk menambah keuntungan para petani. Walaupun keberadaan tengkulak merupakan hal yang sangat penting sebab selama ini para petani di Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil panennya, Sehingga keberadaan para tengkulak sangatlah penitng bagi para petani dan kini tengkulak sudah menjadi kebudayaan yang mengakar dalam masyarakat hingga saat ini.
 Masalah itu dapat di atasi dengan menerapkan metode sortir dan greding. Sortasi merupakan bagian kegiatan pasca panen yang dilakukan dengan tujuan memisahkan hasil (pasca) panen yang baik dan yang jelek. Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat fisiknya. Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisarkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena mekanis ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor mekanis. Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin. Grading adalah mengelompokkan produk (sayuran, biji-bijian dan buah) berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan (kematangan). Grading yang dilakukan pada saat pasca panen, bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading-pun bisa dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah. Jadi Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu produk Grading juga merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan mutu. Standard grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yaitu: Nama komoditas, Kelas grade mutu dan Atribut yang digunakan dalam penetapan standard grade, seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas dari kerusakan seperti: busuk, penyakit, rusak akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat bantu grading, akan memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat pengukur warna atau ukuran (diameter).
Sayur yang sudah mendapat perlakuan sortir dan greding dapat dikelompokkan kedalam grade 1 dan grade 2. Untuk grade 1 sayuran dapat dikemas menjadi lebih  menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari sayuran tersebut, sayur itu dapat di jual langsung pada konsumen pada event-event tertentu seperti car free day atau dapat di jual langsung ke supermarket. Sedangkan untuk sayuran yang bergrade 2 dapat dijual langsung pada tengkulak sehingga tidak ada hasil panen yang terbuang sia-sia serta tidak menghilangkan budaya yang mengakar dalam masyarakat, yakni pemberdayaan tengkulak.
1.2   Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menerapkan grading dan sortir pada sayuran hasil panen petani tanpa
          menghilangkan budaya yang mengakar dalam masyarakat  ?
2. Bagaimana cara memasarkan hasil produk pertanian yang telah melalui proses sortir  
    dan grading ?
1.3   Tujuan
1.      Mengetahui cara menerapkan grading dan sortir pada sayuran hasil panen petani tanpa menghilangkan budaya yang mengakar dalam masyarakat.
2.      Mengetahui cara memasarkan hasil produk pertanian yang telah melalui proses sortir dan grading.


1.4.  Luaran dan Manfaat yang Diharapkan
            Penerapan proses sortir dan grading pada hasil panen petani sayur diharapkan dapat menambah keuntungan petani dimana biasanya petani mendapatkan keuntungan minim karena menjual hasil panennya langsung kepada tengkulak namun dengan adanya metode ini diharapkan tidak menghilangkan budaya yang mengakar pada masyarakat.

BAB 2  GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
          Kecamatan Wajak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang yang terletak di sebelah tenggara Kota Malang, terletak sekitar 35 km dari Kota Malang. Secara Geografis, Wajak terletak di kaki gunung Semeru sebelah barat. Di Kecamatan Wajak terdapat sungai yang mengalir mulai dari kaki gunung Semeru yaitu Kali Lesti, yang ujungnya bermuara di pantai selatan. Kecamatan Wajak merupakan daerah dataran rendah yang subur. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang dan petani. Para petani di Kecamatan Wajak mayoritas menanam tanaman sayuran, mulai dari kubis, cabai, sawi, terong, dll.
            Sebagian petani di Kecamatan Wajak menjual hasil panennya kepada tengkulak, kemudian tengkulak-tengkulak itu menjual dagangannya ke Pasar Induk Gadang. Sedangkan para pedagang sayur yang ada di Kecamatan Wajak mendapatkan dagangannya juga dari Pasar Induk Gadang, hal itu merupakan hal yang tidak efektif karena dengan membeli barang dagangan dari Pasar Induk itu memiliki banyak kerugian, diantaranya :
3.      Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang memiliki harga yang lebih mahal dari harga sayur yang ada di petani.
4.      Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang kuang segar bila di bandingkan sayuran yang di beli dari petani.
Selain  para pedagang, Petani pun juga mengalami beberapa kerugian jika menjual hasil dagangannya langsung kepada para tengkulak tanpa dilakukan sortir dan grading terlebih dulu. Oleh sebab itu dengan melihat fakta-fakta yang ada, melimpahnya hasil sayuran yang ada di Kecamatan Wajak haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin, yakni dengan melakukan sortir dan grading sehingga dengan adanya program ini dapat meningkatkan keuntungan petani dan pedagang namun tidak menghilangkan budaya yang sudah mengakar di masyarakat, yakni tengkulak. Karena hasil dari sortir dan grading ini tidak seluruhnya di jual kepada pedagang langsung namun kita tetap bisa melibatkan tengkulak juga.




BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Sosialisasi
            Sebelum dilakukannya kegiatan soialisasi merupakan kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan, dalam sosialisasi ini akan di sampaikan  latar belakang, tujuan, serta manfaat dari dilaksanakannya program ini. Dengan adanya sosialisai program di harapkan masyarakat yang ada di Kecamatan Wajak terutama para petani dapat turut andil dalam program yang akan dilaksanakan. Atau dengan kata lain Petani dapat memiliki peranan yang besar dalam program Sortir dan Grading yang akan dilaksanakan.
3.2 Proses Sortir dan Grading
Sortasi merupakan bagian kegiatan pasca panen yang dilakukan dengan tujuan memisahkan hasil (pasca) panen yang baik dan yang jelek. Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasrtkan sifat fisiknya. Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena mekanis ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor mekanis. Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin.
 Grading adalah mengelompokkan produk (sayuran, biji-bijian dan buah) berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan (kematangan). Grading yang dilakukan pada saat pasca panen, bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading-pun bisa dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah. Jadi Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu produk Grading juga merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan mutu. Standard grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yaitu: Nama komoditas, Kelas grade mutu dan Atribut yang digunakan dalam penetapan standard grade, seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas dari kerusakan seperti: busuk, penyakit, rusak akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat bantu grading, akan memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat pengukur warna atau ukuran (diameter).
Sayur yang sudah mendapat perlakuan sortir dan greding dapat dikelompokkan kedalam grade 1 dan grade 2. Untuk grade 1 sayuran dapat dikemas menjadi lebih  menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari sayuran tersebut, sayur itu dapat di jual langsung pada konsumen pada event-event tertentu seperti car free day atau dapat di jual langsung ke supermarket. Sedangkan untuk sayuran yang bergrade 2 dapat dijual langsung pada tengkulak sehingga tidak ada hasil panen yang terbuang sia-sia serta tidak menghilangkan budaya yang mengakar dalam masyarakat, yakni pemberdayaan tengkulak.
3.3 Monitoring
            Monitoring ini melibatkan penyuluh pertanian dibantu dengan mahasiswa. Parameter yang harus di monitoring antara lain meliputi kegiatan petanni mulai dari awal penanaman hingga pelaksanaan program sortir dan grading. Monitoring dalam kegiatan bercocok tanam sangatlah penting untuk menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan agar nantinya produk yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para petani. Selain itu kegiatan monitoring ini bermanfaat saat ada kegiatan yang di rasa kurang tepat ataupun kurang efektif selama program sortir dan grading ini berlangsung sehingga kita dapat melakukan evaluasi pada program sortir dan grading untuk kedepannnya,


















BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Ringkasan Rincian Biaya
NO
JENIS PENGELUARAN
BIAYA
1
Peralatan penunjang
Rp. 4.575.000
2
Bahan habis pakai
Rp. 575.000
3
Transportasi
Rp. 475.000
4
Lain-lain
Rp. 475.000
Jumlah
Rp. 6.100.000

4.2 Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Bulan , Minggu ke-
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Persiapan (formal dan informal)
v
v
v
v




















Sosialisi dan pembentukan kelompok




v



















Proses sortir dan grading






v

















Pemasaran






v

















Evaluasi












v

























LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN BIODATA
A.  Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Anis Rohmah
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Program Studi
Agribisnis
4
NIM
165040101111054
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Malang, 10 Januari 1998
6
E-mail
7
Nomor Telp/HP

B.  Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN Ngembal
SMPN 1 Wajak
SMAN 1 Kepanjen
Jurusan
Umum
Umum
MIA
Tahun Masuk Lulus
2004-2010
2010-2013
2013-2016

C.  Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
2
3

D.  Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi Lainnya
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberian Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengbdian Masyarakat.

Malang, 27 September 2016


(Anis Rohmah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar