PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROSGRAD (PROGRAM SORTIR GRADING)
PEMBERDAYAAN PETANI BERBASIS BUDAYA
Bidang Kegiatan :
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan Oleh:
Anis Rohmah (165040101111054)-Angkatan
2016
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1.
Judul Kegiatan : PROSGRAD
(Program Sortir Grading)
Pemberdayaan Petani Berbasis Budaya
2. Bidang Kegiatan : PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Anis Rohmah
b. NIM : 165040101111054
c. Jurusan :
Sosial Ekonomi Pertanian
d. Universitas : Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No HP : Ngembal Wajak-Malang/085102335934
f.
Alamat email :
anisrohmah8@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan :
5. Dosen Pembimbing :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti :
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :
Malang, 2
September 2016
Menyetujui
Wakil/Pembantu
Dekan/ Ketua Pelaksana
Kegiatan
Ketua
Jurusan/Departemen/Program Studi
Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa
(
) (Anis Rohmah)
NIP/NIK.
NIM. 165040101111054
Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
(
)
(
)
NIP/NIK.
NIDN.
RINGKASAN
keberadaan tengkulak sebagai
pendistribusi hasil panen dari petani di Indonesia kurang efektif untuk
menambah keuntungan para petani. Walaupun keberadaan tengkulak merupakan hal
yang sangat penting sebab selama ini para petani di Indonesia tidak memiliki kemampuan
untuk memasarkan hasil panennya, Sehingga keberadaan para tengkulak sangatlah
penitng bagi para petani dan kini tengkulak sudah menjadi kebudayaan yang
mengakar dalam masyarakat hingga saat ini.
Sebagai contoh para petani di Kecamatan Wajak menjual
hasil panennya kepada tengkulak, kemudian tengkulak-tengkulak itu menjual
dagangannya ke Pasar Induk Gadang. Sedangkan para pedagang sayur yang ada di
Kecamatan Wajak mendapatkan dagangannya juga dari Pasar Induk Gadang, hal itu
merupakan hal yang tidak efektif karena dengan membeli barang dagangan dari
Pasar Induk itu memiliki banyak kerugian, diantaranya :
1. Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang memiliki
harga yang lebih mahal dari harga sayur yang ada di petani.
2. Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang kuang segar
bila di bandingkan sayuran yang di beli dari petani.
Selain para
pedagang, Petani pun juga mengalami beberapa kerugian jika menjual hasil
dagangannya langsung kepada para tengkulak tanpa dilakukan sortir dan grading
terlebih dulu. Oleh sebab itu dengan melihat fakta-fakta yang ada, melimpahnya
hasil sayuran yang ada di Kecamatan Wajak haruslah dimanfaatkan semaksimal
mungkin, yakni dengan melakukan sortir dan grading sehingga dengan adanya
program ini dapat meningkatkan keuntungan petani dan pedagang namun tidak
menghilangkan budaya yang sudah mengakar di masyarakat, yakni tengkulak. Karena
hasil dari sortir dan grading ini tidak seluruhnya di jual kepada pedagang
langsung namun kita tetap bisa melibatkan tengkulak juga.
Dengan adanya
program sortir dan grading ini di harapkan dapat meningkatkan penghsilan bagi
para petani sayuran yang ada di Indonesia sehingga para petani tidak hanya
mengandalkan keberadaan para tengkulak. Namun, adanya program ini tidak akan
menghilangkan keberadaan tengkulak yang kini telah menjadi budaya yang mengakar
di masyarakat.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia kita dapat
membudidayakan tanaman sayur-sayuran sepanjang tahun karena tanah Indonesia
yang cukup subur serta iklim yang mendukung pertumbuhannya. Oleh sebab itu
selain menanam padi sebagai komoditas sebagian besar petani di Indonesia juga
menjadikan budidaya sayuran sebagai komoditas utamanya. Namun pada kenyataannya
keuntungan yang diperoleh petani dari hasil menjual produk pertaniannnya tidak
seberapa padahal harga sayuran yang ada di pasaran termasuk mahal. Hal itu
dikarenakan para petani umumnya langsung menjual hasil produknya kepada
tengkulak . Tengkulak merupakan
pedagang yang berkembang secara tradisional di Indonesia dalam membeli
komoditas dari petani, dengan cara berperan sebagai pengumpul (gatherer), pembeli (buyer), pialang
(broker), pedagang (trader), pemasaran (marketer) dan kadang sebagai kreditor secara
sekaligus. Pada umumnya petani menjual hasil panennya kepada tengkulak dengan
harga murah namun setelah ada di pasar sayur tersebut menjadi jauh lebih mahal
daripada harga jual dari petani, padahal kualitas sayur dari petani tidak kalah
dengan kualitas sayuran yang di jual di supermarket hanya saja sayuran yang di
dapat tidak disortir dengan baik, sehingga keuntungan yang diperoleh petani
sangatlah minim.
keberadaan tengkulak sebagai
pendistribusi hasil panen dari petani di Indonesia kurang efektif untuk menambah
keuntungan para petani. Walaupun keberadaan tengkulak merupakan hal yang sangat
penting sebab selama ini para petani di Indonesia tidak memiliki kemampuan
untuk memasarkan hasil panennya, Sehingga keberadaan para tengkulak sangatlah
penitng bagi para petani dan kini tengkulak sudah menjadi kebudayaan yang
mengakar dalam masyarakat hingga saat ini.
Masalah
itu dapat di atasi dengan menerapkan metode sortir dan greding. Sortasi
merupakan bagian kegiatan pasca panen yang dilakukan dengan tujuan memisahkan
hasil (pasca) panen yang baik dan yang jelek. Sortasi merupakan proses
pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat fisiknya. Sortasi juga dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisarkan produk berdasarkan tingkat
keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena mekanis ataupun cacat
karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan mutu
hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna,
bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan
oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor mekanis.
Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin. Grading adalah
mengelompokkan produk (sayuran, biji-bijian dan buah) berdasarkan ukuran (besar,
kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan (kematangan). Grading yang dilakukan
pada saat pasca panen, bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan
ukuran. Grading-pun bisa dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan
secara terpisah. Jadi Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan
berdasarkan mutu produk Grading juga merupakan pemisahan bahan pangan kedalam
beberapa katagori berdasarkan mutu. Standard grade bahan meliputi tiga hal atau
parameter yaitu: Nama komoditas, Kelas grade mutu dan Atribut yang digunakan
dalam penetapan standard grade, seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan
bebas dari kerusakan seperti: busuk, penyakit, rusak akibat benturan fisik,
aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak
perlu sesuai standar/kode. Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat
bantu grading, akan memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat
pengukur warna atau ukuran (diameter).
Sayur yang sudah mendapat perlakuan sortir
dan greding dapat dikelompokkan kedalam grade 1 dan grade 2. Untuk grade 1 sayuran
dapat dikemas menjadi lebih menarik
sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari sayuran tersebut, sayur itu dapat di
jual langsung pada konsumen pada event-event tertentu seperti car free day atau
dapat di jual langsung ke supermarket. Sedangkan untuk sayuran yang bergrade 2
dapat dijual langsung pada tengkulak sehingga tidak ada hasil panen yang
terbuang sia-sia serta tidak menghilangkan budaya yang mengakar dalam
masyarakat, yakni pemberdayaan tengkulak.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana cara menerapkan grading dan sortir pada
sayuran hasil panen petani tanpa
menghilangkan
budaya yang mengakar dalam masyarakat ?
2.
Bagaimana cara memasarkan hasil produk pertanian yang telah melalui proses
sortir
dan grading ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
cara menerapkan grading dan sortir pada sayuran hasil panen petani tanpa
menghilangkan budaya yang mengakar dalam masyarakat.
2. Mengetahui
cara memasarkan hasil produk pertanian yang telah melalui proses sortir dan
grading.
1.4. Luaran dan Manfaat yang
Diharapkan
Penerapan proses sortir dan grading
pada hasil panen petani sayur diharapkan dapat menambah keuntungan petani
dimana biasanya petani mendapatkan keuntungan minim karena menjual hasil
panennya langsung kepada tengkulak namun dengan adanya metode ini diharapkan
tidak menghilangkan budaya yang mengakar pada masyarakat.
BAB 2 GAMBARAN
UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kecamatan
Wajak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang yang terletak di sebelah tenggara
Kota Malang, terletak sekitar 35 km dari Kota Malang. Secara Geografis, Wajak
terletak di kaki gunung Semeru sebelah barat. Di Kecamatan Wajak terdapat sungai
yang mengalir mulai dari kaki gunung Semeru yaitu Kali Lesti, yang ujungnya
bermuara di pantai selatan. Kecamatan Wajak merupakan daerah dataran rendah
yang subur. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang dan
petani. Para petani di Kecamatan Wajak mayoritas menanam tanaman sayuran, mulai
dari kubis, cabai, sawi, terong, dll.
Sebagian petani di Kecamatan Wajak
menjual hasil panennya kepada tengkulak, kemudian tengkulak-tengkulak itu
menjual dagangannya ke Pasar Induk Gadang. Sedangkan para pedagang sayur yang
ada di Kecamatan Wajak mendapatkan dagangannya juga dari Pasar Induk Gadang,
hal itu merupakan hal yang tidak efektif karena dengan membeli barang dagangan
dari Pasar Induk itu memiliki banyak kerugian, diantaranya :
3. Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang memiliki
harga yang lebih mahal dari harga sayur yang ada di petani.
4. Sayur-sayur yang ada di Pasar Induk Gadang kuang segar
bila di bandingkan sayuran yang di beli dari petani.
Selain para pedagang, Petani pun juga mengalami
beberapa kerugian jika menjual hasil dagangannya langsung kepada para tengkulak
tanpa dilakukan sortir dan grading terlebih dulu. Oleh sebab itu dengan melihat
fakta-fakta yang ada, melimpahnya hasil sayuran yang ada di Kecamatan Wajak
haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin, yakni dengan melakukan sortir dan
grading sehingga dengan adanya program ini dapat meningkatkan keuntungan petani
dan pedagang namun tidak menghilangkan budaya yang sudah mengakar di masyarakat,
yakni tengkulak. Karena hasil dari sortir dan grading ini tidak seluruhnya di
jual kepada pedagang langsung namun kita tetap bisa melibatkan tengkulak juga.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Sosialisasi
Sebelum dilakukannya kegiatan soialisasi merupakan
kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan, dalam sosialisasi ini akan di
sampaikan latar belakang, tujuan, serta
manfaat dari dilaksanakannya program ini. Dengan adanya sosialisai program di
harapkan masyarakat yang ada di Kecamatan Wajak terutama para petani dapat
turut andil dalam program yang akan dilaksanakan. Atau dengan kata lain Petani
dapat memiliki peranan yang besar dalam program Sortir dan Grading yang akan
dilaksanakan.
3.2 Proses Sortir dan
Grading
Sortasi merupakan bagian kegiatan pasca
panen yang dilakukan dengan tujuan memisahkan hasil (pasca) panen yang baik dan
yang jelek. Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasrtkan sifat
fisiknya. Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan
produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat
karena mekanis ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada
kegiatan sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada
kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada
atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh
serangga, dan luka oleh faktor mekanis. Sortasi selain dilakukan secara manual
dapat pula dengan mesin.
Grading adalah mengelompokkan produk (sayuran,
biji-bijian dan buah) berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta
tingkat kemasakan (kematangan). Grading yang dilakukan pada saat pasca panen,
bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading-pun bisa
dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah. Jadi
Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu produk
Grading juga merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori
berdasarkan mutu. Standard grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yaitu:
Nama komoditas, Kelas grade mutu dan Atribut yang digunakan dalam penetapan
standard grade, seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas dari
kerusakan seperti: busuk, penyakit, rusak akibat benturan fisik, aroma dan cita
rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai
standar/kode. Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat bantu grading,
akan memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat pengukur warna
atau ukuran (diameter).
Sayur yang sudah mendapat perlakuan sortir
dan greding dapat dikelompokkan kedalam grade 1 dan grade 2. Untuk grade 1
sayuran dapat dikemas menjadi lebih
menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari sayuran tersebut,
sayur itu dapat di jual langsung pada konsumen pada event-event tertentu
seperti car free day atau dapat di jual langsung ke supermarket. Sedangkan
untuk sayuran yang bergrade 2 dapat dijual langsung pada tengkulak sehingga
tidak ada hasil panen yang terbuang sia-sia serta tidak menghilangkan budaya
yang mengakar dalam masyarakat, yakni pemberdayaan tengkulak.
3.3 Monitoring
Monitoring ini melibatkan penyuluh pertanian dibantu
dengan mahasiswa. Parameter yang harus di monitoring antara lain meliputi
kegiatan petanni mulai dari awal penanaman hingga pelaksanaan program sortir
dan grading. Monitoring dalam kegiatan bercocok tanam sangatlah penting untuk
menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan agar nantinya produk yang
dihasilkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para petani. Selain itu
kegiatan monitoring ini bermanfaat saat ada kegiatan yang di rasa kurang tepat
ataupun kurang efektif selama program sortir dan grading ini berlangsung
sehingga kita dapat melakukan evaluasi pada program sortir dan grading untuk
kedepannnya,
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Ringkasan Rincian Biaya
NO
|
JENIS PENGELUARAN
|
BIAYA
|
1
|
Peralatan penunjang
|
Rp. 4.575.000
|
2
|
Bahan habis pakai
|
Rp. 575.000
|
3
|
Transportasi
|
Rp. 475.000
|
4
|
Lain-lain
|
Rp. 475.000
|
Jumlah
|
Rp. 6.100.000
|
4.2 Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
|
Bulan , Minggu
ke-
|
November
|
Desember
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Persiapan (formal dan informal)
|
v
|
v
|
v
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sosialisi dan pembentukan kelompok
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses sortir dan grading
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN BIODATA
A. Identitas Diri
1
|
Nama Lengkap
|
Anis Rohmah
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
3
|
Program Studi
|
Agribisnis
|
4
|
NIM
|
165040101111054
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Malang, 10 Januari 1998
|
6
|
E-mail
|
|
7
|
Nomor Telp/HP
|
|
B. Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN Ngembal
|
SMPN 1 Wajak
|
SMAN 1 Kepanjen
|
Jurusan
|
Umum
|
Umum
|
MIA
|
Tahun Masuk Lulus
|
2004-2010
|
2010-2013
|
2013-2016
|
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
|
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul Artikel Ilmiah
|
Waktu dan Tempat
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari
Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi Lainnya
No
|
Jenis Penghargaan
|
Institusi Pemberian Penghargaan
|
Tahun
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam
biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Pengbdian Masyarakat.
Malang, 27 September 2016
(Anis Rohmah)